ZONA CADAS | Scene - Salam metal satu jari, mungkin masih asing kita semua
mendengar ungkapan tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa salam satu
jari ini telah menjadi fenomena baru, yang kini mulai berkembang di
ranah underground tanah air.
Sebelumnya kita hanya mengenal simbol Meloik atau biasa
dikenal dengan ‘tanduk iblis’, yang pertama kali diperkenakan oleh
Ronnie James Dio, salah satu pentolan dari kelompok power metal, Dio. Dengan acungan jari telunjuk dan kelingking yang menjadi simbolnya, Meloik-pun berkembang menjadi salah satu simbol abadi bagi kebudayaan musik metal secara universal.
Apa hubungannya dengan salam satu jari?
Kembali pada salam satu jari, simbol ini pertama kali diperkenalkan oleh Ombat, salah satu pentolan gerombolan grindcore
asal ibukota, Tengkorak. Dalam sebuah acara bertajuk “Urban Garage
Festival”, yang dimana acara ini dihelat khusus bagi korban kekejaman
perang di Palestina, Ombat yang juga berprofesi sebagai seorang
pengacara ini, memperkenalkan sebuah salam metal baru yang
tadinya dua jari, yakni jari telunjuk dan kelingking, menjadi satu jari
yang memiliki makna Tauhid atau satu Tuhan. Sebuah simbol antitesis dari
meloik.
Dipilihnya salam satu jari, memang bukannya tanpa sebab, karena
menurut Ombat, salam dua jari yang selama ini digunakan oleh para metalhead, sebenarnya merupakan simbol dari pemujaan setan. Atau biasa disebut dengan El Diablo dalam
istilah latin, yang dimana simbol tersebut digunakan sebagai bentuk
pemujaan terhadap setan yang berasal dari ritual sihir karbala kuno.
Seiring bejalannya waktu, salam metal satu jari ini pun bermetamorfosis menjadi sebuah pergerakan, yang dilakukan oleh komunitas metal Muslim yang menjunjung tinggi nilai ke-Islaman. Penyebaran dari pengaruh salam metal satu
jari ini pun boleh dibilang cukup pesat penyebarannya di Indonesia,
karena kini telah mencakup beberapa pelosok macam Medan, Bandung,
Yogyakarta, Surabaya, Sulawesi, dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Kitab Al Bulhan |
Perjalanan salam metal satu jari pun bukan tanpa hambatan, mereka banyak mendapat cibiran dari beberapa metalhead lainnya, yangberanggapan bahwa mereka melawan arus kebiasaan yang kerap di lakukan anak-anak underground.
Hidup itu pilihan kawan-kawan, maupun metal satu jari, dua jari,
tiga-empat dan seterusnya, jangan jadikan hal tersebut menjadi pemecah
belah kalian sebagai satu bangsa maritim yang unggul, terutama dalam
bidang musik-musik off-stream.
Metal satu jari |
Kami tarik kesimpulan untuk sodara-sodari headbangers dari sabang sampai merauke, atau metalhead yang
sedang berada di luar negeri, apapun paham dan keyakinan yang kalian
anut tetapkan dalam hati kecil kalian bahwa musik adalah sesuatu yang
universal. Sebuah pesan komunikasi dua arah dan jangan sampai dengan
munculnya fenomena-fenomena seperti ini malah menjadikan hambatan dan
menyurutkan kreatifitas dan integritas kalian dalam bermusik.
Bhinneka Tunggal Ika BUKAN Bhinneka Tunggal teunggeul (pukul-pukulan-Red) –Man Jasad-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar