sponsor

Slider

Events

Zona Cadas

Interview

Album Review

Band Profile

Info Cadas

Cover Album

» » Interview With : VOICE OF BACEPROT (VoB) Band Cadas Remaja perempuan Asal Garut

 
ZONA CADAS WEBZINE
VOICE OF BACEPROT

ZONACADAS.COM - Voice of Baceprot (VoB) band cadas asal Garut yang beranggotakan 3 orang remaja perempuan, menyuarakan kegelisahan mereka melalui musik.
VoB berani tampil beda dengan membawakan musik metal yang biasanya digandrungi oleh laki-laki. Meskipun sempat dilarang oleh keluarga, namun ketiga perempuan ini tetap bersemangat untuk membuktikan kemampuan mereka dalam bermusik. Berikut wawancara singkat kami dengan VoB:

ZC1: Halo VOB salam kenal, bagaimana kabarnya?
Alhamdulilah kabar kami baik, semangat, dan ceria seperti biasanya, juga tetap optimis seperti sedia kala hehe


ZC2: Boleh kenalan dulu kali ya? Kenalin dong, siapa saja nih, personil VOB, dan usia teman-teman berapa tahun sekarang? Masih sekolah? Ini nama-nama resmi kami, maksudnya nama yang diakui buku kehadiran di sekolah,
Firdda Kurnia, qoriah bersuara gede ini adalah vokalis sekaligus gitaris sekaligus leader (umurnya paling tua).
Widi Rahmawati, paling bungsu, paling pendiam, dan paling asik, sebagai bassist kebanggaan kita.
Euis Siti Aisyah ini yang paling perempuan banget (secara penampakan sebelum pegang drum stick tentunya), keras kepala, tetapi aslinya dia drummer paling powerfull bagi kami.
Sekolah kami sama, sama-sama duduk di kelas 10 SMK. Kami semua berumur 16 tahun, hanya bulan dan hari lahirnya beda. Oh ya, kami juga sama-sama anak bungsu, lho.

ZC3: Sejak kapan kalian membentuk VOB, gimana tuh, ceritanya? Kenapa memilih genre musik metal, nih?
VoB terbentuk pada 14 Februari 2014 dengan formasi awal 7 orang, tapi karena satu dan begitu banyak hal, yang bertahan ya, kami bertiga ini.
VoB lahir dari kegelisahan. Kami bertiga remaja yang gelisah, kemudian bertemu dan diperkenalkan dengan musik (yang sama sekali asing bagi kami saat itu) oleh seorang guru (yang bisa berubah bentuk jadi sahabat, ayah, motivator, provokator, mentor, bahkan sesekali musuh) yang juga gelisah. Kita gelisah melihat ketidakberdayaan remaja yang moralnya kian hari kian terjajah dan kian kalah. Saat itu, kami diprovokasi oleh guru kami (yang kami sebut Abah Erza) untuk menjadikan musik sebagai alat untuk menyuarakan kegelisahan.


ZC4: Mengenal musik Metal dari mana? Sejak kapan?
Sejak 2016 dari list lagu di laptop Abah, saat itu lah kami jatuh cinta kepada SOAD, SLIPKNOT, RHCP, RATM, dll.


ZC5: Pertama kali manggung di mana? Kalau kalian dikasih pilihan nih, teman-teman ingin manggung di mana dan kenapa?
Festival band Pelajar se-Garut, waktu itu kami satu-satunya band yang masih MTS, dan yang lainnya SMA. Alhamdulilah saat itu kami dapat juara 2 dan the best bass.
Stage impian di Indonesia adalah di stadion, ditonton ratusan ribu orang yang merdeka dan nggak rasis.

ZC6: Kalian band yang personilnya perempuan semua nih, bawain lagu-lagu “cadas” pula, itu kan, identik dengan band yang personilnya bisa dibilang mayoritas yang menggandrungi adalah para laki-laki, gimana teman-teman menyikapinya? Pernah ada rasa takut atau minder nggak? Nggak minder, karena kami merasa berbeda, jadi walau jelek nggak apa-apa, yang penting kami berani beda. That’s a little part of the other side of metalism yang kami yakini.

ZC7: Apa sih, motivasi teman-teman dalam berkarya? Nggak keganggu tuh, jadwal sekolahnya? Bukannya jadwal sekolah juga padat, ya? Gimana tuh, mengatur jadwal dengan latihan dan panggung?
Kami termotivasi dari perjalanan hidup Abah kami, dia itu nyebelin tapi berani bersikap walaupun harus dibenci dan ditinggalkan orang.
Dia guru, tetapi tetap memanusia dan bisa dikritik tak lari dari kesalahan.
Selama ini kami hanya mengikuti event pada hari Sabtu dan Minggu. Ya, sesekali bolos pernah juga dilakukan demi perform, he-he-he


ZC: Pada tingkat keluarga, dalam hal ini orang tua, gimana sikap mereka dengan aktivitas kalian di VOB ini? Pernah ada larangan? Dan gimana cara kalian menyikapinya?
Awalnya tidak mendukung, bahkan melarang cara menghadapinya pakai jurus Abah “tak perlu dilawan (orang tua bukan musuh), kumpulkan saja bukti bahwa musik itu asik, bermanfaat, dan menyelamatkan, lalu hadiahkan kepada mereka setulus hati. Alhamdulillah, sekarang mereka support, buktinya sekarang kami mulai dikenal pasti ada campur tangan dan doa mereka.


ZC9: Sebenarnya harapan teman-teman ini apa sih, melalui VOB? Harapan untuk diri sendiri dan untuk orang banyak?
Sederhana, kami berharap apa yang kami lakukan adalah sesuatu yang bisa membuat hidup kami lebih memanusia. Bahagia, berguna, merdeka, dan tentu saja selamat dunia akhirat.


ZC10: Bagaimana perasaan teman-teman dengan video pertunjukan panggung VOB yang diunggah di youtube dan mendapat ribuan viewers? Bagaimana teman-teman menyikapi hal itu?
Masih berasa mimpi, aslinya saat itu hanya berani berkelakar dengan Abah “suatu hari kita harus ada yang lihat lebih dari 100 ribu orang”. Tentu saja bangga dan serius, bahagiaaa bingiiittts.


ZC11: Apa capaian terbesar yang pernah teman-teman dapat di VOB? Apa sih, rencana-rencana VOB ke depan?
Prestasi terbaik VoB jadi juara 1 Super Friendship Band Competition. Perform di stage super gede, dapat perlakuan dan apresiasi menyenangkan, dan itu pertama kali ada orang yang minta foto dan tanda tangan kami. Asli, itu prestasi luar biasa bagi kami.


ZC12: Terakhir, sebagai remaja apa sih, yang ingin teman-teman sampaikan kepada remaja lainnya di manapun?
Jadi remaja asik, berani menjadi diri sendiri, nggak dijajah moralnya, berani katakan “tidak” kepada para pembodoh. Mari belajar berkarya, mari merdeka, mari selamat!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar: