Poster Rock Memberontak |
ZONA CADAS - Konser musik rock bukan sebuah produk yang dibuat untuk menarik keuntungan belaka. Ada berbagai elemen di samping tata cahaya dan sajian dari musik itu sendiri yang membuatnya khas. Poster kolektibel dan rilisan t-shirt yang sengaja dibuat khusus untuk hari itu juga adalah dua di antaranya. Terkadang pemilik modal dan penyelenggara acara justru malah meniadakan kedua elemen tadi. Konser musik rock jadi tidak sama khas-nya seperti dulu.
Hal-hal barusan menggerakan kalangan penggiat dan penikmat musik grunge untuk menuangkan gugatan lewat Pameran Musik Rock Memberontak, Melawan Pemangkasan Kenikmatan. Yeah, bentuk protes dari kalangan musisi ternyata sudah merambah tahapan lain. Pameran tersebut akan digelar di Studio Sang Akar, Jl. Tebet Dalam 1, No. 22, Jakarta Selatan, selama 14 hari penuh, dari Sabtu (23/1) hingga Kamis (5/2) yang akan datang.
Bukan dalam bentuk musik itu sendiri, mereka menyuarakan gugatan-gugatan lewat 16 komponen pameran. Menurut rilis yang diterima oleh SuperMusic ID,
komponen-komponen yang bercerita tentang musik ini dikurasi oleh Sigit D. Pratama. Beberapa elemen yang dapat kita nikmati dalam pameran ini di antaranya, pameran ilustrasi, fotografi dan poster-poster konser kolektibel.
Foto-foto panggung yang telah terkurasi menggambarkan suasana di mana konser rock masih merupakan sesuatu yang panas dan whole package. Band macam Besok Bubar, Cupumanik dan Navicula pun menjadi bagian yang terdokumentasikan dalam pameran fotografi ini.
Selain mengajukan gugatan lewat karya fotografi dan ilustrasi, mereka pun membeberkan semua secara lebih mendalam pada buku Rock Memberontak— asal mula dari nama acara ini. Buku ini pun akan dibedah pada hari pembukaan pameran, Sabtu (23/1). Seperti yang dikemukakan lewat rilis, mereka pun akan menutup acara dengan bedah lagu, pada Jumat (5/2). Che Cupumanik dan Raditya Adi Nugraha (videografer) akan membeberkan proses kolaborasi Che dengan Robi di kediaman Ian Zat Kimia di Bali, saat mereka menulis dan merekam lagu “Jiwa Yang Berani”. Lagu itu sendiri mereka tulis khusus untuk buku Rock Memberontak.
Pemberontakan bukan sesuatu yang dilakukan dengan cara rebel jika kita ikut terlibat dan menjadi saksi pameran ini. (OBOZS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar