Reptilia Buas |
From : Bandung, West Java, ID
Genre : Brutal Death Metal
Album : Reptilia Buas
Label : Rottrevore Records
Released : 2015
Rate : 9/10
ZONACADAS.COM - Rottrevore records label brutal death “Legend” yang sekarang dipegang oleh ferly jasad ini tetap konsisten melahirkan karya dari band – band luar biasa, visceral menjadi anak pertama sekaligus sebagai pertanda kebangkitan rottrevore, kali ini saya akan mengulik anak kedua mereka bernama Sufism dengan title albumnya Reptilia Buas. Trio Brutal Death Metal asal kota kembang bandung ini cukup lama diantisipasi para pemburu rilisan fisik melalui materi gila Sufism. Terbukti trio Nanang (Vocal), Sandy Rizal (Guitar), dan Ari Kurnia (Drum) sukses melahirkan sebuah mini album yang secara keseluruhan di isi riff – riff gitar berat, groovie, artikulasi vocal jelas terdengar ditelinga, blasting drum ga kebut – kebutan dengan instrument lainnya.
“Reptilia Buas” reptile mulai dilepaskan yang siap menyayatkan telinga kalian melalui part – part brutal death metal tanpa jeda untuk bernafas. Seperti yang saya jelaskan di atas, artikulasi vocal yang sangat jelas salah satu nilai lebih baik sebuah band brutal death metal karena apa yang tertulis di lirik sesuai dengan yang keluar dari suara sang vokalis. “Singgasana Dosa” bersiaplah menuju singgasana dosa kalau ente melewatkan track ini, hentakan drum dalam track ini cukup variatif antra hyperblasting dengan hentakan down tempo ditempatkan tapi snare blasting sudah pasti mendominasi ya this is true brutal death metal. “Deterioration” dari kelima track yang ada, ini satu – satu lagu yang berbahasa inggris, tema social politic dipilih dalam lagu ini ya sudah bisa ditebak lewat backsound “Revolusi Revolusi Sampai mati”, selain itu karakter vocal exhale nada – nada vocal black metal akan kalian dengarkan menuju akhir track ini.
Lantunan genderang mencekam mengawali aransemen sadis nan membunuh “Genderang Perang”, hyperblasting drum semakin rapat di track ini dan ditengah lagu aroma groove membawa saya berheadbang sebentar sebelum akhirnya dibawa berperang kembali melawan riff – riff hard sound Sufism bahkan berhentinya lagu ini ga ada pelan – pelannya, secara tiba – tiba berhenti semacam lo dibunuh trus dibiarin aja membusuk dijalan. Track terakhir “Dursila” jika diartikan dalam kamus besar Bahasa Indonesia akan ketemu artinya Kelakuan buruk atau jahat, well dalam track ini part guitar groove masih terasa bahkan hantaman blasting dari ari kurnia serta raungan vocal nanang tetap gahar apalagi pas hentakan lirik “Jangan hanya menceramahiku dengan semua definisi dosa” bagian akhir sangat jelas terdengar artikulasinya.
Pada akhirnya 14 menit saya rasa sangat sangat kurang puas dengan lima lagu yang ada, namun beberapa hal yang membuat saya puas disini adalah permainan serta aransemen musiknya good lah dari tiap – tiap department, baik itu segi vocal, drum dan gitar. Jika dilihat dari artwork tampilan depan memang ga sebrutal banget seperti band brutal pada umumnya berdarah – darah, ya pkoknya brutal abislah, Sufism hanya meletakkan satu objek kepala yang saya rasa cukup menggambarkan dari title albumnya yakni Reptilia Buas yang dikerjakan oleh rudy gorgingsuicide, bahkan dari track satu sampai lima mereka berhasil membunuh kuping saya layaknya binatang buas yang sedang lapar.
Track List
1. Reptilia Buas
2. Singgasana Dosa
3. Deterioration
4. Genderang Perang
5. Dursila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar